Filsafat pendidikan ke 2 yulanta
FILSAFAT PENDIDIKAN
Dalam pendidikan dunia barat, anak yang terlambat justru akan diberikan hukuman atau denda sebagai sanksi atas keterlambatannya. Tetapi Ki Hadjar tidak menerapkan hal yang demikian, jika hal tersebut dilakukan pada anak, maka ketika anak itu dewasa ia tidak akan bekerja jika tidak diperintah, hal ini sangat bertolak belakang dengan kodrati hidup manusia. Di Taman Siswa ketika ada anak yang terlambat, ia tidak akan diberi hukuman atau denda, tetapi ia akan diberi tambahan waktu untuk belajar sesuai dengan waktu keterlambatannya, sebagai pengganti dari waktu belajar yang hilang karena terlambat tadi.
Taman Siswa sebagai lembaga yang dibangun langsung oleh Ki Hadjar Dewantara bersama teman-teman menerapkan pemikiran-pemikiran ia menganut sistem pendidikan Sistem Among. Sistem Among tersebut, antara lain:
1. Kodrat hidup anak. Kodrat anak ini terwujud sebagai bakat anak. Perkembangan dan kemajuan anak dicapai berdasarkan perkembangan kodratnya. Pendidik dalam hal ini harus bertindak seperti “pamong”. Hal tersebut di lakukan dengan berdiri di belakang anak, tetapi tetap mempengaruhi dengan member kesempatan kepada anak untuk mengembangkan diri, pendidik baru turun tangan bila anak memang perlu bimbingan dan tuntunan agar anak tidak menyimpang. Inilah maksud dari semboyan Ki Hajar Dewantara yang sering disebut dengan “Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangunkarso, Tut Wuri Handayani”.
2. Dasar yang kedua yaitu kemerdekaan, bahwa anak didik harus diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan diri. Anak di didik untuk mengembangkan cipta, rasa dan karsanya sendiri.
Pentingnya Filsafat Pendidikan
Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab membimbing peserta didik mencapai kedewasaan. Dapat juga dikatakan untuk merumuskan pendidikan yang baik harus mengandung sekurang-kurangnya unsur berikut :
Adanya bentuk pendidikan : apakah berbentuk usaha, pertolongan, bantuan, bimbingan, pelayanan ataupun pembinaan.
Adanya pelaku pendidikan : orang dewasa, guru sebagai pendidik, orang tua, pendeta/pemuka agama, pemuka masyarakat, ataupun pimpinan organisasi).
Adanya sasaran pendidikan : orang yang belum dewasa, aak didik, peserta didik.
Adanya sifat pelaksanaan pendidikan : dengan sadarm dengan sengaja, penuh tanggung jawab, dengan sistematis, dengan terencana.
Adanya tujuan yang ingin dicapai : manusia susila, kedewasaan, manusia yang patriot atau warga Negara yang bertanggungjawab.
Sejarah finlandia sebagai negara maju dan sebagai pendiddikan terbaik di dunia Berkat Ki Hadjar Dewantara.
Bagi Finlandia, standardisasi dalam pendidikan merupakan musuh kreativitas. Setiap siswa itu unik. Siswa memiliki kemampuan yang beragam dan tak sama satu sama lain. Tidak ada kompetisi antara sesama siswa di Finlandia. Setiap siswa mengembangkan bakat dan kemampuan dan berkolaborasi memecahkan masalah.Ki Hadjar Dewantara dalam tulisannya yang berjudul Keluarga, mengemukakan bahwa anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratinya, tak mungkin pendidik mengubah padi menjadi jagung. Lebih lanjut dalam Pusara, ia mengatakan bahwa pendidikan nasional tidak selayaknya menyatukan hal-hal yang tidak perlu atau tidak bisa disatukan. Perbedaan bakat dan keadaan hidup anak dan masyarakat yang satu dengan yang lain harus menjadi perhatian dan diakomodasi.
Finlandia sebelumnya terkenal sebagai negara produsen raksasa handphone, Nokia. Kini, popularitas Nokia meredup karena pasaran smartphone dirajai oleh iPhone dan Android. Walaupun Nokia sekarang sudah punya produk smartphone berbasis Windows Phone, tapi masih belum bisa menyamai dominasi iPhone dan Android.
Namun, belakangan Finlandia telah menarik mata dunia melalui survei-survei global mengenai kualitas hidup (Newsweek menasbihkan Finlandia sebagai negara dengan kualitas hidup No.1 di dunia tahun 2010) dan sistem pendidikan nasional Finlandia telah menerima banyak pujian dan pengakuan karena di beberapa tahun belakang pelajar-pelajar Finlandia mendapatkan skor tes tertinggi sedunia.
sistem pengajaran difinlandia antara lain :
Tak Ada Istilah PR
Sistem Pendidikan Finlandia tidak menerapkan adanya Pekerjaan Rumah (PR). Ya, Finlandia memiliki pandangan bahwa aktifitas anak di luar jam sekolah adalah untuk aktifitas bersosialisai dengan keluarga/masyarakat, aktifitas bermain, hingga aktifitas untuk menerapkan keilmuannya
Tidak Mengenal Adanya Ujian
Ujian juga tidak pernah diterapkan dalam pembelajaran dari SD-SMA. Finlandia mulai menerapkan adanya ujian ketika siswa sudah memasuki usia 18 tahun, yakni saat berada di jenjang perguruan tinggi. Finlandia tidak menerapkan adanya ujian karena beranggapan penilaian paling otentik adalah penilaian proses. Yakni penilaian yang diberikan selama proses belajar berlangsung, assessment detail tentang kemajuan dan kesulitan belajar siswa. Guru memiliki kebijakan mutlak tentang kelayakan seorang siswa untuk bisa lanjut ke kelas/jenjang selanjutnya.
Semua Guru di Finlandia Dibiayai Negara untuk Meraih Gelar Master
Finlandia mencanangkan bahwa guru harus berpendidikan S2. Dan pemerintah disana membiayai full para guru hingga berhasil meraih gelar Master. Menjadi guru di Finlandia juga tidak mudah lhoh. Penyaringan tenaga guru sangat ketat. Mereka yang berhak menjadi guru adalah para lulusan terbaik dari kampus yang terbaik pula. Keren kan?
Biaya Pendidikan Sepenuhnya Ditanggung Negara
Biaya pendidikan di Finlandia sepenuhnya ditanggung Negara. Institusi pendidikan swasta pun juga dibantu agar biaya pendidikannya juga terjangkau. Patut dicontoh nih!
Gaji Guru Tertinggi di Finlandia
Di Finlandia profesi guru sangat dihargai. Disana guru berada di jajaran profesi dengan gaji tertinggi. Namun, itu sebanding dengan kinerja para guru di Finlandia. Tingginya kualitas pendidikan di Finlandia menjadi salah satu buktinya.
Guru Adalah Pemegang Kebijakan Kurikulum
Guru satu dengan guru lainnya bisa saja menerapkan kurikulum yang berbeda. Begitulah fenomena yang terjadi di dunia pendidikan Finlandia. Setiap guru memiliki kewenangan penuh untuk menentukan, merancang, hingga mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan kehendaknya. Kurikulum yang dirancang guru akan dibuat berdasarkan kondisi, kebutuhan, hingga potensi siswa yang dihandle oleh setiap guru.
Tidak Mengenal Adanya “Kompetisi”
Pendidikan di Finlandia tidak pernah mengenal adanya kompetisi. Baik itu rangking/peringkat untuk setiap siswa, pemeringkatan sekolah, dll. Siswa di Finlandia semuanya dianggap sebagai rangking 1 atas potensi dan keahlian masing-masing. Para guru antar sekolah saling bekerjasama untuk mencapai kualitas yang terbaik.
Guru Difasilitasi Program Pengembangan Profesi Keguruan Setiap Pekan
Meningkatkan kompetensi dari waktu ke waktu sangat diperhatikan oleh pemerintah Finlandia. Maka guru setiap minggunya wajib mengikuti Program Pengembangan Profesi Keguruan. Hal ini tentu akan menjadikan kemampuan dan wawasan para guru di Finlandia meningkat setiap minggunya. Inspiratif!
Link filsafat pendidikan 7B pertemuan ke 2 :
1. Nama: isna zulfa (15120265)
http://aisnazulfa.blogspot.com/2018/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html
2. Amalia Ayu Lestari (15120065)
https://amaliayu24.blogspot.com/2018/10/reportase-filsafat-pendidikan-pertemuan.html
3. ika sofiana 15120299 http://ikasofiana97.blogspot.com/?m=1
4. Nofiana Ulfa (15120055)
https://nofianaulfa.blogspot.com/2018/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
5. Yulanta Ilham amalia (15120276) http://filsafatpendidikan101.blogspot.com/2018/10/filsafat-pendidikan-ke-2-yulanta.html?m=1
6. Anita Tri Yuniarti (15120247)
http://filsafatpendidikan15120247.blogspot.com/2018/10/kesadaran-berpendidikan-nasional.html
7. Afif Zaenal (15120096)
azaefilsafat.blogspot.com
8.azzah nurlaela (15120245)
http://azzahnurlaela8.blogspot.com
9. Suci Yulianti Lestari (15120379)
http://suciyulianti06.blogspot.com/2018/10/ki-hajar-dewantara.html?m=1
10. Feby Rohma Awalia (15120093)
https://febyrohmaawalia.blogspot.com/2018/10/filsafat-pendidikan.html?m=1
11. Angilia Herli Lutfiyani (15120088)
http://angiliaherlilutfiyani.blogspot.com/2018/10/pendidikan-nasional.html
12. Risha Ardhanty (15120079)
http://risaardhanty.blogspot.com/2018/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html?m=1
13. sri Kartika asih ( 15120388 )http://srikartikaasih62.blogspot.com/2018/10/pendidikan.html?m=1
14. Bayu kurniawan (15120057)
Https://reportaseotak.blogspot.com/2018/10/bebas-merdeka.html
15. Abu Rizal Bakri (15120482)
http://abrizkri.blogspot.com/2018/10/nama-abu-rizal-bakri-npm-15120482-kelas.html?m=1
16. Muhammad khoirul ulum 15120248
https://www.blogger.com/u/1/blogger.g?blogID=1543951763880390454#allposts
17. Nida Nur Fauziyyah (15120094)
https://nidanur15120094.blogspot.com/2018/10/tokoh-pendidik-nasional-ki-hajar.html?m=1
18. Ika Arum Pujiastuti (15120268)
https://ikaarumpgsd.blogspot.com
19. Dita Ihsaniah Putri (15120069)
https://ditaihsaniahputri.blogspot.com/2018/10/reportase-filsafat-pendidikan-pertemuan.html?m=1
20. Vitriana Dara Hayufani (15120149) https://scorpion1311.blogspot.com/2018/10/pendidikannasional-nama-vitriana-dara-html
21. Linda Prima Safira (15120115) http://myhomespiderlilystory.blogspot.com/2018/10/filsafat-dalam-pendidikan.html
22. Ardhita Dian Aslami (15120350)
https://ardhitadianaslami13.blogspot.com/2018/10/filsafat-pendidikan-ki-hajar-dewantara.html
23. Sesty isdayanti (15120066) http://sesti789.blogspot.com/2018/10/ki-hadjar-dwantara-kasanah-pradapan.html?m=1
24. Dwi Kurnia Ningsih (15120062) http://triptobalinings.blogspot.com/2018/10/reportase-filsafat-pendidikan-pertemuan.html?m=1
25. Yasinta Juwita P. (15120071) https://yasintajuwitapermatasari.blogspot.com/2018/10/reportase-filsafat-ilmu-pendidikan.html?m=1
26. Irma Anggraeni Aida (15120074)
http://irmaanggraeni01.blogspot.com/2018/10/belajar-dari-filsafat-pendidikan-ki_5.html?m=1
27. Ahmad gofur
http://ahmadgofur127.blogspot.com/2018/10/kualat.html?m=1
28. Dodi yugantara
http://swiekewae.blogspot.com/2018/10/pendidikan-karakter-yang-selama-ini.html?m=1
29. Indra Pramono (15120089) https://pramonoindra90.blogspot.com/2018/10/pendidikan-nasional_5.html?m=1
30. Syaidiah Intan Ariani (15120112) https://vatanisly16.blogspot.com/2018/10/banyak-teori-teori-belajar-yang-ada.html
31. Taufik Angga Baskara (15120436)
https://kebebasanowet.blogspot.com
32 Nur Novianti 15120051
nurnovianti97.blogspot.com/2018/10/filsafat-pendidikan-kh-dewantoro.html
33. Andri Sulastoto 15130084 http://anupgrispgsd.blogspot.com/2018/10/kesadaran-berpikir.html?m=1
Komentar
Posting Komentar